Suzuki Avenis 125, motor matic 125 cc yang diimpor utuh dari India, resmi berhenti dijual di Indonesia.
Pada bulan Juni 2025 ini Avenis 125 tak lagi terlihat pada situs resmi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Padahal motor tersebut berstatus sebagai motor matic termahal Suzuki, dengan banderol Rp30,180 juta on the road Jakarta.
Hal ini pun dibenarkan oleh Teuku Agha, 2W Sales & Marketing SIS seperti dilansir beberapa sumber.
“Avenis memang sudah stop dipasarkan, karena SIS akan lebih fokus produk di market Indonesia,” katanya.
“Tapi konsumen jangan khawatir, spare part Avenis 125 tetap terjamin tersedia,” lanjut Agha, seperti dikutip dari Otorider.com.
Penjualan Suzuki Avenis 125
Salah satu alasan utama dihentikannya penjualan Avenis 125 adalah penurunan penjualan yang signifikan.
Dengan status CBU India dan harga yang tinggi, menjadi beberapa penyebab kurang diminatinya motor satu ini.
Apalagi desainnya pun banyak diejek penggemar sepeda motor Tanah Air, karena terlalu India.
Pada ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024 lalu, bahkan motor ini tidak ditampilkan sama sekali.
Pihak Suzuki seolah hanya ingin fokus pada produk yang diterima pasar Indonesia, pada pameran tersebut.
Selain itu, Avenis 125 juga mengalami masalah kualitas, sehingga SIS melakukan recall terhadap 108 unit Avenis 125 yang diproduksi antara 30 April hingga 3 Desember 2022.
Masalah terdeteksi pada komponen ignition coil assy, yang dapat mengganggu sistem kelistrikan dan berpotensi menyebabkan mesin mati mendadak.
Suzuki Avenis 125 menggendong mesin 124,3 cc, silinder tunggal, SOHC 2 katup pendingin udara.
Dengan suplai bahan bakar injeksi, tenaga yang mampu dihasilkan diangka 8,7 PS di 6.750 rpm serta torsi maksimal 10 Nm di 5.500 rpm.
Motor ini dibekali tangki bahan bakar 5,2 liter dengan teknologi SEP (Suzuki Eco Performance).
Dan dengan dihentikannya penjualan Avenis 125, praktis Suzuki menyisakan Nex II, Address dan Burgman Street 125 EX untuk lini motor matic-nya.