Jakarta – Maka Motors mendesak pemerintah untuk segera memberikan kepastian subsidi motor listrik, yang masih menggantung hingga saat ini.
Penjualan motor listrik sekarang ini cenderung stagnan, membuat produsen dan juga distributor motor listrik tak berkutik.
Menggantungnya kepastian subsidi motor listrik ini menjadi salah satu tantangan lain, selain wacana relaksasi TKDN dan dibukanya pintu impor oleh pemerintah.
Padahal sebelumnya pemerintah mensyaratkan batas minimal TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) untuk motor listrik yang dijual sebesar 40 persen.
Belum pastinya kehadiran kembali subsidi motor listrik, membuat penjualan nasional motor ramah lingkungan hanya menyentuh angka 2.000 unit saja, pada kuartal pertama 2025.
Angka ini jauh panggang dari api, pasalnya pemerintah menargetkan penjualan hingga 200.000 unit hingga akhir tahun 2025.
Indikasi kuat penyebabnya karena konsumen menahan diri untuk menunggu kepastian program subsidi motor listrik. Lumayan, selisih Rp7 juta jika subsidi kembali dihadirkan.
Subsidi Bantu Genjot Penjualan Motor Listrik
Nah, berkaca pada tahun sebelumnya, penjualan motor listrik bisa menyentuh hingga 63.000 unit. Naik tajam dari tahun 2023 yang hanya 11.400 unit saja.
Itu pun bisa tercapai karena persyaratan untuk mendapatkan subsidi motor listrik dilonggarkan dan dipermudah.
Raditya Wibowo, CEO & Founder Maka Motors menjelaskan ketidakpastian subsidi motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen.
“Kita sudah melihat bagaimana insentif di tahun 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik. Tapi, yang lebih mendesak saat ini adalah kejelasan dari pemerintah,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi SS.
“Apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak, keputusan itu penting untuk segera diumumkan. Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian yang justru sangat menghambat pertumbuhan pasar motor listrik Indonesia,” lanjutnya.
Pelaku industri motor listrik pun berharap, keputusan ada atau tidaknya subsidi pembelian motor listrik, bisa diumumkan segera paling lambat pada akhir semester pertama tahun ini.
“Terlepas dari keputusan akhir mengenai subsidi, yang krusial bagi kami dan seluruh ekosistem adalah kejelasan kebijakan subsidi. Pemerintah harus segera memberikan kepastian,” pungkas Raditya.
Saat ini Maka Motors menjajakan satu produk andalannya yakni Maka Cavalry. Merek motor listrik asli Indonesia itu menjajakannya dengan nominal Rp35,850 juta on the road Jadetabek.
Motor listrik tersebut dirancang dengan kualitas dan performa yang sesuai dengan harapan masyarakat, terutama dengan jarak tempuh yang bisa mencapai 160 km.